Monday, December 13, 2010

Marina Keren, Pengguna Minim


Pernah kah anda ke Pelabuhan Sunda Kelapa tempat pinisi-pinisi pengakut berlabuh? Kalau pernah kemungkinan besar anda tidak mengetahui kalau di sebelah timur pelabuhan itu ada satu Marina yang relatif baru dan untuk ukuran Indonesia super keren. Namanya Marina Batavia.

Dari pengamatan saya, siapapun pemilik Marina ini pasti dia membangun Marina bukan semata-mata menggunakan hitungan bisnis. Bagaimana tidak. Fasilitas yang ada di Marina tersebut boleh dibilang terlalalu bagus dan mewah untuk pasar pengguna kapal pesiar yang masih sedikit di Jakarta. Sehingga tidak heran kalau sampai saat ini masih banyak tempat sandar (berth) yang kosong. Disamping itu, fasilitas pendukung Marina yang tersedia terbaik untuk ukuran Indonesia. Kalau dibandingkan dengan dua marina lainnya di Jakarta (Marina Ancol dan Pantai Mutiara), Marina Batavia bisa dibilang seperti Hotel bintang lima dan yang dua itu seperti kos-kosan. Di Batavia semua fasilitas pokok disiapkan dengan baik. Untuk tempat makan misalnya, Marina Acnol tidak memiliki tempat makan khusus dan Marina Pantai Mutiara memiliki warung Indomie. Hal ini tidak bisa dibandingkan dengan Batavia yang memiliki restaurant dengan standar hotel berbintang. Tidak heran kalau Marina ini kerap dijadikan tempat pesta perkawinan.

Untuk kamar mandi, saya tidak tau marina Ancol punya kamar mandi. Marina Pantai Mutiara dan Batavia punya kamar mandi dan wc dengan supplai air bersih. Namun fasilitas kamar mandinya jelas tidak sebanding. Pantai Mutiara punya sekitar 4 kamar mandi/wc dengan wc jongkok. Untuk mandi, tersedia Ember kecil penampung air mandi lengkap dengan gayungnya. Karena dekatnya ember dengan wc jongkok, setiap mandi kita berharap agar air di ember tidak bercampur air seni orang. Bagaimana dengan Marina Batavia? bintang lima! kamar mandi yang selalu kinclong dan harum dengan shower air dingin dan panas.

Kabarnya banyak lagi fasilitas-fasilitas lainnya di Batavia yang mengukuhkan bahwa marina tersebut betul-betul disiapkan dengan standar internasional. Satu lagi kelebihan Batavia yang tidak dimiliki oleh Marina lain, Batavia kabarnya menyediakan fasilitas naik dok untuk pengecekan rutin tahunan termasuk anti fouling! ini betul-betul service yang harus diacungi jempol. Karena saya tahu betul mencari tempat naik dok di Jakarta untuk kapal pesiar sama sekali tidak mudah. Dahulu pernah ada dok Sindang Laut milik Tommy Soeharto. Namun beberapa tahun belakangan tampat itu di tutup karena tanah dimana fasilitas tersebut berada milik Pelindo. Setelah reformasi Pelindo baru memiliki keberanian meminta kembali. Fasilitas lain ada beberapa di Marunda. Namun jalan masuknya harus melewati sungai yang cukup dangkal sehingga kapal dengan draft cukup dalam tidak mungkin masuk.

Saya hanya bisa berharap Marina Batavia bisa bertahan terus menunggu membesarnya pasar kapal pesiar di Jakarta sehingga usaha yang nampaknya tidak masuk akal secara komersial menjadi masuk akal.