Friday, January 7, 2011

Laut Untuk Rakyat: Buka Jalur Teluk Jakarta!

Kalau kita lihat kota besar di dunia yang memiliki garis pantai panjang, hampir seluruhnya membuka pantainya untuk rakyat. Mulai dari Alexandria, Casablanca, banyak negara Eropa, Australia, Cina dan bahkan Ulan Bataar (eh maaf Mongolia belum punya akses ke laut).

Sedangkan Jakarta akses ke laut dibekap oleh perumahan eksklusif dan industri tidak jelas. Ini jelas buruk sekali. Karena orang Jakarta tidak akan pernah betul-betul sadar bahwa sampah dan limbah yang mereka buang sembarangan berujung ke teluk Jakarta. Juga orang Jakarta tidak pernah ngeh bahwa mereka memiliki garis pantai yang panjang dan indah serta laut adalah bagian penting dari Jakarta masa lalu dan masa kini.

Sebenarnya kota Alexandria pernah punya nasib sama dengan Jakarta. Garis pantainya dahulu banyak ditutup oleh perumahan dan industri. Namun dengan masuknya pemda yang waras kurang dari sepuluh tahun lalu, garis pantai tersebut dibuka dengan merobuhkan segala bangunan yang ada di pinggir pantai untuk digantikan jalan. Coba lihat betapa indahnya jalur pantai Alexandria dalam kedua foto ini.

Untuk Jakarta seharusnya itu bukan hal yang mustahil. Pertama, mayoritas tanah di garis pantai Jakarta adalah tanah milik PT Pelindo berdasarkan hak pengelolaan. Sekarang kabarnya selain memakai sebagian tanahnya untuk pelabuhan, Pelindo kerjanya menyewakan tanah itu ke pihak lain. Biasanya Pelindo menyewakan dengan jangka waktu satu tahunan. Sehingga Pemerintah bisa suruh Pelindo hentikan perpanjangan sewa dan mengembalikan  tanah-tanah tersebut kepada pemerintah. Kedua, seluruh tanah di Indonesia yang dipakai oleh badan hukum berdasarkan Hak Guna Bangunan yang punya masa berlaku paling lama 50 tahun. Jadi untuk tanah non Pelindo stop perpanjangan HGB.

Mudah kan? tentu saja tidak akan semudah itu. Tapi yang jelas pekerjaan sudah harus dimulai.

Sejuta topan badai! demi angin puyuh, hutan bakau dan perahu nelayan, ayo buka pantai teluk Jakarta untuk RAKYAT!!!

Pemerintah Tidak Mau Industri Galangan Kapal Maju

 Kemarin muncul berita Pemerintah rangsang pengadaan kapal dalam negeri. dari judul beritanya bagus sekali. Saya berpikir isi beritanya adalah pemerintah ambil tindakan untuk menumbuhkan industri maritim (baik pariwisata maupun perikanan) yang berdampak pada tumbuhnya  industri galangan kapal dan produksi kapal dalam negeri. Setelah baca beritanya saya kecewa. Ternyata dalam pikiran pemerintahmenumbuhkan produksi kapal dalam negeri (dalam hal ini khusus perikanan) adalah dengan melarang impor kapal baru dan membuang uang Rp.251 milyar untuk inveasti 250 kapal baru yang berkisar 100 sd 600 GT . 


Saya bukan ekonom, tapi dengan logika mudah kita tahu bahwa itu jalan yang sesat. Kenapa? karena saat ini industri galangan kapal lokal belum tumbuh. Tanpa data empiris, saya bisa bilang harga kapal produksi lokal dengan kapal impor (dengan kualitas sama) masih jauh lebih mahal kapal produksi lokal. Sebabnya?  Yang utama adalah economies of scale dan belum adanya industri galangan yang signifikan. 

Dengan demikian, kebijakan pemerintah ini bisa saja menimbulkan kenaikan produksi lokal dan kenaikan tersebut bisa saja signifikan dalam persentase karena industri lokal masih kecil. Namun kebijakan itu malah bisa berdampak pada melambatnya pertumbuhan industri perikanan yang pada akhirnya  menimbul kan akabibat negatif pada pertumbuhan galangan kapal. Malah saya kok agak yakin kebijakan itu ujung-ujungnya bikin orang cari jalan belakang untuk impor kapal.
Kalau memang pemerintah mau tumbuhkan industri kapal, kenapa pemerintah tidak menempuh jalan lain. Buka saja impor kapal baru, kalau perlu dengan bea masuk rendah, akan tetapi pada saat yang sama beri pembebasan pajak impor bahan baku kapal termasuk mesin. Kalau perlu ditambah dengan keringanan pajak penghasilan dan PPN untuk jual beli kapal. Dengan begini kegiatan ekonomi yang menggunakan kapal bisa tumbuh karena tersedia kapal produksi legal yang murah. Kalau kegiatan ekonomi yang menggunakan kapal sudah tumbuh dan besar, pasti lah industri galangan kapal tumbuh pesat. Logikanya kenapa orang mau bikin kapal jauh-jauh kalau bisa mendekati pasar yang besar. Bukan kah begitu seharusnya?